Seiring perkembangan zaman dan seiring perkembangan teknologi, media yang digunakan dalam kegiatan pemasaran juga semakin berkembang. Hal ini berakibat pada bagaimana kegiatan pemasaran itu akan berlangsung dan dengan cara apa nantinya. Di sini kita lihat dulu apa saja yang membedakan media baru dan media lama
Yang dimaksud dengan Old Media itu sendiri adalah media-media
konvensional atau media cetak dan media massa dimana komunikasi yang terjadi hanya satu arah, contohnya: Koran, majalah, televisi, dan lain-lain.
Sedangkan New Media merupakan terobosan baru dari media konvensional yang
lebih interaktif atau komunikasi dua arah dapat terjadi dengan mudah, contoh : teknologi internet (PC,mobile,dll).
Peran perkembangan media yang tadinya hanya ada media konvensional lalu bertambah lagi dengan lahirnya media-media baru membuat marketer memiliki kesempatan atau tantangan baru dalam membuat kegiatan pemasaran di media baru tersebut. Pemasaran konvensional itu sendiri dapat diartikan dengan kegiatan pemasaran yang dilakukan di media-media konvensional serta kegiatannya- promotion tools (mayoritas) hanya berpatok pada Iklan, Sales Promotion,
Personal selling dan PR/Humas. Marketing Mix yang ada pada pemasaran konvensional (pemasaran pada umumnya) berupa hal-hal yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Pada pemasaran konvensional media yang digunakan marketer adalah televisi dan media cetak karena media-media tersebut mudah diakses oleh masyarakat sebelum lahirnya internet. Marketer melihat bagaimana keefektifan ini dipasarkan/diperkenalkan kepada khalayak melalu media seperti apa. Selain itu, pemasaran konvensional erat kaitannya pula dengan pemasaran langsung atau pada penerapannya dikatakan direct marketing-direct selling.
Tentunya seiring perkembangan zaman kegiatan pemasaran konvensional lama-lama memiliki pola yang sama pula karena keterbatasan yang bisa dilakukan di media konvensional yang memang hanya merupakan bentuk media komunikasi satu arah (monolog). Pemasaran Baru itu sendiri merupakan perkembangan dari bentuk pemasaran konvensional yang dilakukan mayoritas dari aktivitas melalui Internet. Saat ini internet memiliki jumlah pengguna yang meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan pembaca surat kabar/majalah mengalami penurunan jumlah pembaca akibat akses internet yang tidak terbatas. Dari kasus ini, marketer (surat kabar/majalah) melihat situasi yang tidak menguntungkan akibat internet diubahlah menjadi situasi yang menguntungkan, dengan membuat koran online (bentuk softcopy dari Koran yang bisa diakses si website koran itu) sehingga memudahkan akses pembaca untuk mendapatkan berita yang diinginkan. Jadi konsep pemasaran konvensional dan pemasaran baru itu erat kaitannya dengan media yang digunakan.
Saat ini memang Televisi masih merupakan media yang jangkauannya terluas untuk seluruh masyarakat, namun begitu seiring perkembangan zaman pengaruh new media, terutama mobile phone, tumbuh dengan cepat. Konsumen lebih sering menggunakan mobile phone — baik untuk menelpon, sms, browsing, cek email, ketimbang nonton televisi. Oleh karena itu, para marketer harus mulai memperhatikan new media ini dengan serius. Tumbuhnya new media ini akan mengubah strategi pemasaran perusahaan. Strategi vertikal promosi dan penjualan barang melalui tv, media cetak dan radio, akan berubah ke strategi horisontal: produk dan jasa tampil di Internet dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Segala hal yang serba digital dan praktis saat ini mendorong
para marketer untuk lebih berinovasi tentunya dengan menggunakan media-media baru yang kini bermunculan namun tetap tidak melupakan kegiatan di media konvensional. Inovasiinovasi kegiatan marketing pada media baru merupakan tantangan tersendiri bagi para marketer agar bisa leading dan
membuat masyarakat aware terhadap sesuatu yang ingin dipasarkan. Untuk di Indonesia, taktik strategi marketing sepertinya masih harus diterapkan untuk kedua jenis media (konvensional maupun media baru) karena masih
belum meratanya akses untuk media baru di masyarakat Indonesia. Para marketer sudah sangat biasa bila menyampaikan informasi produk dan berupaya mempersuasi konsumen agar mau membeli produknya.
Padahal pada hakekatnya, tujuan utama dari pemasaran adalah menciptakan awareness masayarakat terhadap produk yang dipasarkan agar berada di Top Of Mind mereka. Bagi pemasar modern (modern marketer), alat utama komunikasi dalam
kegiatan pemasarannya harus tidak terbatas pada iklan, promosi penjualan, personal selling, dan publisitas (Marketing- PR) saja, namun juga termasuk sponsorship, komunikasi dalam-toko, pemasaran langsung, dan trade shows serta
pameran niaga yang kombinasinya menghasilkan suatu marketing-communication mix yang efektif. Tentunya perkembangan teknologi semakin mengikis marketer karena dinilai sudah tidak efektif dan kurang inovatif sehingga percuma saja produk tersebut dipasarkan namun tidak mendapat attention dari masyarakat. Kreativitas marketer pun semakin diuji dengan lahirnya media baru yang melatarbelakangi lahirnya konsep pemasaran baru yang lebih menonjolkan bagaimana masyarakat bisa aware terhadap produk mereka yang nantinya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
waena,,Contributed by Intan Zahara Wulan
Yang dimaksud dengan Old Media itu sendiri adalah media-media
konvensional atau media cetak dan media massa dimana komunikasi yang terjadi hanya satu arah, contohnya: Koran, majalah, televisi, dan lain-lain.
Sedangkan New Media merupakan terobosan baru dari media konvensional yang
lebih interaktif atau komunikasi dua arah dapat terjadi dengan mudah, contoh : teknologi internet (PC,mobile,dll).
Peran perkembangan media yang tadinya hanya ada media konvensional lalu bertambah lagi dengan lahirnya media-media baru membuat marketer memiliki kesempatan atau tantangan baru dalam membuat kegiatan pemasaran di media baru tersebut. Pemasaran konvensional itu sendiri dapat diartikan dengan kegiatan pemasaran yang dilakukan di media-media konvensional serta kegiatannya- promotion tools (mayoritas) hanya berpatok pada Iklan, Sales Promotion,
Personal selling dan PR/Humas. Marketing Mix yang ada pada pemasaran konvensional (pemasaran pada umumnya) berupa hal-hal yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Pada pemasaran konvensional media yang digunakan marketer adalah televisi dan media cetak karena media-media tersebut mudah diakses oleh masyarakat sebelum lahirnya internet. Marketer melihat bagaimana keefektifan ini dipasarkan/diperkenalkan kepada khalayak melalu media seperti apa. Selain itu, pemasaran konvensional erat kaitannya pula dengan pemasaran langsung atau pada penerapannya dikatakan direct marketing-direct selling.
Tentunya seiring perkembangan zaman kegiatan pemasaran konvensional lama-lama memiliki pola yang sama pula karena keterbatasan yang bisa dilakukan di media konvensional yang memang hanya merupakan bentuk media komunikasi satu arah (monolog). Pemasaran Baru itu sendiri merupakan perkembangan dari bentuk pemasaran konvensional yang dilakukan mayoritas dari aktivitas melalui Internet. Saat ini internet memiliki jumlah pengguna yang meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan pembaca surat kabar/majalah mengalami penurunan jumlah pembaca akibat akses internet yang tidak terbatas. Dari kasus ini, marketer (surat kabar/majalah) melihat situasi yang tidak menguntungkan akibat internet diubahlah menjadi situasi yang menguntungkan, dengan membuat koran online (bentuk softcopy dari Koran yang bisa diakses si website koran itu) sehingga memudahkan akses pembaca untuk mendapatkan berita yang diinginkan. Jadi konsep pemasaran konvensional dan pemasaran baru itu erat kaitannya dengan media yang digunakan.
Saat ini memang Televisi masih merupakan media yang jangkauannya terluas untuk seluruh masyarakat, namun begitu seiring perkembangan zaman pengaruh new media, terutama mobile phone, tumbuh dengan cepat. Konsumen lebih sering menggunakan mobile phone — baik untuk menelpon, sms, browsing, cek email, ketimbang nonton televisi. Oleh karena itu, para marketer harus mulai memperhatikan new media ini dengan serius. Tumbuhnya new media ini akan mengubah strategi pemasaran perusahaan. Strategi vertikal promosi dan penjualan barang melalui tv, media cetak dan radio, akan berubah ke strategi horisontal: produk dan jasa tampil di Internet dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Segala hal yang serba digital dan praktis saat ini mendorong
para marketer untuk lebih berinovasi tentunya dengan menggunakan media-media baru yang kini bermunculan namun tetap tidak melupakan kegiatan di media konvensional. Inovasiinovasi kegiatan marketing pada media baru merupakan tantangan tersendiri bagi para marketer agar bisa leading dan
membuat masyarakat aware terhadap sesuatu yang ingin dipasarkan. Untuk di Indonesia, taktik strategi marketing sepertinya masih harus diterapkan untuk kedua jenis media (konvensional maupun media baru) karena masih
belum meratanya akses untuk media baru di masyarakat Indonesia. Para marketer sudah sangat biasa bila menyampaikan informasi produk dan berupaya mempersuasi konsumen agar mau membeli produknya.
Padahal pada hakekatnya, tujuan utama dari pemasaran adalah menciptakan awareness masayarakat terhadap produk yang dipasarkan agar berada di Top Of Mind mereka. Bagi pemasar modern (modern marketer), alat utama komunikasi dalam
kegiatan pemasarannya harus tidak terbatas pada iklan, promosi penjualan, personal selling, dan publisitas (Marketing- PR) saja, namun juga termasuk sponsorship, komunikasi dalam-toko, pemasaran langsung, dan trade shows serta
pameran niaga yang kombinasinya menghasilkan suatu marketing-communication mix yang efektif. Tentunya perkembangan teknologi semakin mengikis marketer karena dinilai sudah tidak efektif dan kurang inovatif sehingga percuma saja produk tersebut dipasarkan namun tidak mendapat attention dari masyarakat. Kreativitas marketer pun semakin diuji dengan lahirnya media baru yang melatarbelakangi lahirnya konsep pemasaran baru yang lebih menonjolkan bagaimana masyarakat bisa aware terhadap produk mereka yang nantinya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
waena,,Contributed by Intan Zahara Wulan
0 komentar:
Posting Komentar